Sunday 3 January 2016

MAKALAH AGAMA
AQIDAH ISLAM


NAMA KELOMPOK: 1.SEPTI AJENG (12144600085)         
                                  2.VITA UJIANTI (12144600090)
                                  3.WINDHA S.P. (12144600108)

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.
      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada.
      Makalah ini kami susun untuk melengkapi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas partisipasi, dorongan, serta bimbingan yang telah Bapak Muhadi berikan kepada kami dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga tercapainya makalah ini.
      Walaupun makalah kami sudah berusaha semampu kami, tetapi kami tahu bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga berharap adanya krtik dan saran yang bersifat konstruktif.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.

  



BAB 1
PENDAHULUAN

Pendidikan aqidah merupakan asas kepada pembinaan Islam ada diri seseorang. Akqidah merupakan inti amalan Islam seseorang. Seseorang yang tidak memiliki aqidah menyebabkan amalannya tidak mendapat pengiktifaran oleh Allah SWT. Ayat-ayat yang terawal diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad saw di Makkah merupakan pembinaan tentang aqidah. Dengan asas pendidikan dan penghayatan aqidah yang kuat dan jelas maka nabi Muhammad Saw telah melahirkan sahabat-sahabat yang mempunyai iman yang kental untuk mempertahankan dan mengembangkan Isam  ke seluruh dunia. Pendidikan aqidah  sangat penting dalam jiwa setiap muslim agar mereka dapat mempertahankan iman dan agama islam terlebih di jaman globalisasi yang penuh dengan penuh dengan cabaran dalam segenap penjuru  terutamanya internet dan teknologi maklumat yang berkembang dengan pesat.














BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN PRINSIP AQIDAH ISLAM

1.   Pengertian dan Ruang Lingkup Aqidah

      Menurut bahasa aqidah berati kepercayaan. Menurut istilah aqidh adalah keyakinan hati atas sesuatu. Pedoman pokok dari aqidah islam adalah Al-Qur’an dan Hadist.
      Aqidah mempunyai berbagai istilah antara lain:
a.       Ilmu Aqaid, yaitu ilmu yang mengaitkan seseorang agar benar-benar beriman kepada Allah.
b.      Ilmu Ushuluddin, yaitu dasar agama, karena uraian yang ada dalam ilmu ini menjadi dasar atas ilmu yang lain, bahwa mendasari keimanan dan keberagaman seseorang.
c.       Ilmu Tauhid, yaitu dengan menguasai ilmu ini diharapkan seseorang mempercayai Allah SWT sebagai satu-satunnya Tuhan yang berhak di sembah.
d.      Ilmu Kallam, yaitu ilmu yang membahas kalam atau  teologi Allah SWT, yaitu firman-firman-Nya secara mendalam agar memperkuat kepercayaan-Nya.

            Aqidah islam meliputi:
·         Kepercayaan adanya Allah dan segala sifat-sifat-Nya
·         Kepercayaan tentang malaikat
·         Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan melalui para Rasul
·         Kepercayaan pada Nabi dan Rasul yang telah dipilih Allah
·         Kepercayaan pada hari akhir serta peristiwa-peristiwa yang akan terjadi saat itu
·         Kepercayaan pada takdir (qada dan qadar) Allah


2.Prinsip Aqidah Islam

a.Aqidah Islam sebagai sesuatu yang di wahyukan oleh Allah SWT
      Aqidah islam itu bersumber dari wahyu Allah yang diturunkankepada Nabi Muhammad SAW, kemudian diajarkan kepada umatnya. Aqidah Islam bukanlah hasil rekayasa  dari pemikiran Nabi Muhammad Saw, melainkan ajaran langsung dari Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An-Najn ayat 3-4 yang artinya: “Dan tidaklah  yang diucapkan itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya. Tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
      Dalam ayat tersebut Allah mengatakan bahwa yang disampaikan Nabi Muhammad Saw adalah benar wahyu dari Allah SWT, bukan hasil rekayasa Nabi Muhammad Saw.

b.Aqidah Islam pada dasarnya tidak berbeda dengan aqidah yang diajarkan oleh para nabi atau rasul terdahulu
      Sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad Saw, tidak ada perbedaan dalam  mengajarkan aqidah  kepada umatnya. Nabi dan Rasul bertugas menyampaikan ajaran-ajaran Allah, karena sumber ajaran yang dibawakan para nabi itu satu, yang berasal dari Allah SWt, mka aqidah yang diajarkan para nabi itu sama. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 13 yang aartinya: “Dua (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiyatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) , dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang nusyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang  Dia kehendaki kepada agama tauhid dan member petunjuk kepada (agama)-Nya bagi yang kembali (kepada-Nya).”

c.Aqidah Islam meluruskan aqidah-aqidah yang telah diselewengkan
      Aqidah yang dibawa dan diajarkan Nabi Muhammad sawbukan aqidah baru, melainkan hanya meluruskan aqidah-aqidah yang telah diselewengkan oleh umat terdahulu. Misalnya: penyimpangan orang-orang Nasrani dan Yahudi dalam memahami Isa Al-Masih.


B.METODE PENINGKATAN KUALITAS AQIDAH

      Aqidah merupakan pokok agama yang wajib diketahui oleh setiap orang. Kaidah penting dalam memahami aqidah antara lain:
a.Apabila terjadi perselisihan memahami nas-nas yang telah ada, maka pemahaman salaf merupakan hujjah yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk memahami nas-nas tersebut.
b.salafus salih mendasari metode mereka dalam memahami aqidah dengan bimbingan wahyu yaitu Al-Qur’an dan Hadist.
c.Aqidah adalah perkara tauqifiyyah yang dilarang mengotak-atiknya tanpa ada bimbingan wahyu dari Allah Swt.
d.Siapa saja yang menetapkan dan memahami permasalahan aqidah tanpa berlandaskan dalil-dalil syar’I maka dia telah berdusta atas nama Allah serta berkata tanpa dasar ilmu.
e.Aqidah dibangun di atas dasar ikhlas kepada Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah Saw.
f.Barang siapa yang mengambil petunjuk dan  memahami aqidah sesuai tat cara yang dilakukan

    



C.SUMBER AQIDAH
   
  Aqidah islam adalah sesuatu bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang hanya bisa ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya. Maka sumber aqidah  islam hanya al-Qur’an dan As-sunnah,

D.FUNGSI DAN MANFAAT AQIDAH

Aqidah berfungsi sebagai pondasi  atau dasar kepercayaan, sedang syariat menjadi amal sholehnya.
Manfaat memiliki aqidah:
1.mengenal Allah,malaikat, rasul dan kitab-kitabnya
2.Memiliki landasan dasar hidup yang pasti
3.Memiliki motifasi hidup yang kuat
4.Memiliki orientasi hidup yang jelas

E.PERBUATAN-PERBUATAN YANG MEMBATALKAN AQIDAH

1.SYIRIK
      Syirik artinya sekutu atau tandingan bagi Allah SWT baik dalam Rububiyah-Nya maupun Uluhiya-Nya.
Syirk terjadi menjadi 2 yaitu:


A.Syrik Akbar
      Yaitu menjadikan sekutu bagi Allah atau menjadikan selain Allah sebagai tuhan yang disembah . Inilah kemusyrikan dan kezhaliman terbesar  yang pelakunya tidak akan mendapat ampunan dari Allah jika ia mati dalam kemusyrikan.
Macam-macam syrik akbar:
1.Syrik dalam berdoa
      Yaitu memohon dan berdoa kepada selain Allah, atau berdoa kepada Allah juga berdoa kepada yang lainnya. Larangan untuk berdoa kepada selain Allah terdapat dalam Al-qur’an diantaranya Q.S. Yunus: 106-107.

2.Syrik dalam beribadah
      Termasuk syrik dalam ibadah, adalah  menyembah patung, berhala, matahari, bulan, api, batu besar, gunung,dll. (Q.S. Az-Zumar: 3)

3.Syrik dalam syafa’at
      Yaitu meminta pertolongan kepada yang tidak berhak member pertolongan.
Ada 3 syarat meminta syafa’at yang di bolehkan:
a.Syafa’at itu mungkin dilakukan pemberi syafa’at
b.Yang diberi syafa’at adalah muslim yang di ridhoi Allah untuk mendapat syafa’at
c.Pemberi syafa’at di izinkan oleh Allah untuk member syafa’at

4.Syrik dalam ketaatan
      Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah ketaatan mutlak tanpa syarat apapun. Sementara ketaatan kepada makhluk seperti guru, orang tua atau pemerintah adalah ketaatan bersyarat. Yaitu perintah tersebut tidak melanggar atau tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.



 5.Syrik dalam mencintai
      Diantara tuntutan tauhid adalah mencintai Allah secara utuh. Yaitu cinta dalam mentaati perintah-Nya dan cinta dalam meninggalkan larangan-Nya. Termasuk syirik adalah mencintai selain Allah melebihi cintanya kepada Allah.

B.Syirik Ashghor
      Syrik kecil adalah mengharapkan sesuatu baik pujian maupun imbalan dari makhluk, walaupun ia juga berharap pahala dari Allah. Syirik jenis ini juga disebut syirik amali. Yang termasuk syirik kecil adalah:
      1.Riya’, yaitu beramal dengan harapan dilihat dan di puji oleh orang lain
      2.Sum’ah, yaitu amal-amalnya selalu ingin didengar oleh orang lain
      3.Bersumpah bukan dengan nama Allah
      4.membangun kuburan
      5.Berlebihan dalam menghormati manusia
      6.Mengagungkan patung dan gambar
      7.Merayakan perayaan-perayaan bid’ah


2.KUFUR
      Kufur menurut bahasa artinya terlarang dan tertutup.
Menurut istilah kufur adalah lawan dari iman atau menolak kebenaran padahal ia tahu akan kebenaran itu. Pelakunya disebut kafir.
Kufur terbagi menjadi 2:
A.Kufur akbar (besar)
      Yaitu segala sesuatu yang menyalahi iman pelakunya di anggap keluar dari islam, pahala dari amal yang telah dilakukannya terhapus dan ia akan kekal berada dalam neraka.
Ada 6 macam kufur:

   1.Kufur Inkar
        Yaitu mengingkari Allah dan tidak mau mengakui rububiyah dan uluhiyah-Nya baik dengan hati maupun lidahnya. (Q.S.Al-Baqarah:6)
   2.Kufur Juhud (benci)
        Pada dasarnya ia mengenal dan mengakui Allah dan mengakui rububiyah-Nya dalam hatinya. Namun lidahnya tidak mau mengatakan dan mengakui isi hatinya.
   3.Kufur ‘Inad (sombong)
        Yaitu meyakini dan mengakui Allah dalam hatinya yang juga dinyatakan oleh lidahnya, namun ia tetap tidak mau beriman dan mengikutinya. Kufur inilah yang dilakukan oleh Iblis, Abu Tholib(paman nabi) dan kafir Quraisy lainnya.
   4.Kufur I’rod (berpaling)
        Yaitu berpaling dari Nabi, ia tidak mendustakan nabi tapi tidak pula membenarkannya, tidak mengikuti nabi dan tidak pula memusuhinya.
   5.Kufur Syak (ragu-ragu)
        Kufur jenis ini dilakukan oleh orang-orang yang merasa ragu terhadap islam, ia tidak menerima maupun menolak islam karena keraguan dalam hati mereka.

B.Kufur Ashghor (kecil)
      Yaitu menyalahi hukum-hukum dalam syari’at Islam dan melakukan amalan-amalan ma’shiyat yang tidak mengeluarkan pelakunya dari islam. Namun tetap mendapatkan ancaman masuk neraka walau tidak kekal didalamnya.



      Selain itu ulama juga berpendapat perkara yang membatalkan aqidah  dan iman terbagi menjadi 3:
1.Iktikad
2.Perbuatan
3.Perkataan
F. TUJUAN AQIDAH
      Aqidah mempunyai banyak tujuan yang baik dan harus dipegang teguh, yaitu:
1.Untuk mengiklaskan niat dan ibadah kepada Allah semata.karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

2.Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari aqidah. Karena orang yang hatinya kosong dari aqidah andakalanya menyembah materi yang dapat di indera saja dan andakalanya terjatuh pada berbagai kesesatan aqidah dan khurafat.

3.Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran. Karena aqidah menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya.

4.Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena diantara dasar aqidah ini adalah mengimani para Rasul, dengan mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.

5.Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali digunakan dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa takut siksa. Karena diantara dasar aqidah ini adalah mengimani kebangkitan serta balasan terhadap seluruh perbuatan. Allah SWT juga berfirman dalam Q.S. Al An’am: 132 yang artinya “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (sesuai) dengan yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
Nabi Muhammad Saw juga mengimbau untuk tujuan ini dalam sabdanya yang artinya: “Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih di cintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Bersemangatlah terhadap sesuatu yang berguna bagimu serta memohonlah pertolongan dari Allah dan janganlah lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu maka janganlah engkau katakan: seandainya aku kerjakan begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah: itu takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki dia lakukan. Sesungguhnya mengada-ada itu membuka perbuatan setan”

6.Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah untuk menegakan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi untuk menempuh jalan itu. Seperti firman Allah dalam Q.S. Al Hujurat:15 yang artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”

7.Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-individu maupun kelompok serta meraih pahala pula dan kemuliaan seperti firman Allah dalam Q.S. An Nahl:97 yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami beri balasan kepadaa kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang paling baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
















BAB III
PENUTUP


Ø  Aqidah islam adalah sesuatu yang dipercayai dan diyakini kebenarannya oleh hati manusia, sesuai ajaran Islam dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadist.
Ø  Akidah islam meliputi:
   1.Percaya kepada Allah dan segala sifat-Nya
   2.Percaya adanya malaikat-malaikat
   3.Percaya kepada nabi dan rasul Allah
   4.Percaya pada hari akhir
   5.Percaya pada qada dan qadar

Ø  Ruang lingkup aqidah islam meliputi penanaman, pemahaman, dan keyakinanterhadap aqidah islam agar tetap terpelihara pada setiap diri orang muslim.
Ø  Dalil naqli tentang pemeliharaan keyakinan atau aqidah yang artinya “sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam” (Q.S.Al-An’am/6:162)
Ø  Aqidah  Islam bukan merupakan hasil rekayasa atau pikiran Nabi Muhammad Saw sendiri, merupakan ajaran langsung dari Allah SWT
Ø  Isi ajaran aqidah dari Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw sama yang bersumber dari Allah SWT yaitu islam
Ø  Aqidah islam meluruskan aqidah-aqidah yang telah diselewengkan oleh umat-umat terdahulu terutama umat Yahudi dan Nasrani.



DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Thoyib Sah. Wahyudin. 2009. Aqidah Islam. Semarang: PT karya Toha Putra
www.wordpress.com. Selasa,13 November 2012.08.30 WIB.
www.Dudung.net. Selasa,13 November 2012.08.30WIB .




No comments: